Dimulai dari Belajar, Kini Mampu Berkarya & Berpenghasilan!

Sumber: Instagram Saab Shares

Penulis: Lung Giatto
Jakarta, 28 Juni 2021

Bercocok tanam merupakan salah satu hobi yang banyak digemari orang untuk mengisi waktu dan juga menghilangkan penat di masa pandemi ini. Biasanya, dalam bercocok tanam dibutuhkan pupuk untuk meningkatkan unsur hara, menghilangkan hama dan juga menyuburkan tanaman. Salah satu jenis pupuk yang paling dikenal yaitu pupuk kompos.

Seorang ibu berusia 44 tahun bernama Oneria Ndruru berhasil membuat pupuk kompos organik, bahkan telah mencapai 1,3 ton serta berpenghasilan!

Kisah Dibalik Pembuatan Kompos

Melalui proses Pelatihan Kelas Kompos dan Pertanian Rumah Wanita Berkarya (RWB) cabang Lolozasai, Nias bersama ibu-ibu lainnya, ibu Oneria belajar membuat kompos di sela-sela waktu luangnya. Ia mengikuti pelatihan selama 2 kali pertemuan dan langsung mempraktekkan pembuatan kompos. Dengan bantuan anggota lainnya dalam mengumpulkan material tanah hitam dan tinja ternak, ibu Oneria mampu menghasilkan 1,3 ton dalam waktu yang singkat.

Kini Ibu Oneria merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya, terutama saat berbagi pengetahuan dengan ibu-ibu lainnya.

Dahulu ia berprinsip kesempatan itu ia tutup rapat-rapat, namun kini ia sadar dan sangat antusias untuk mau menjadi inspirasi dan bagian kelompok tumbuh dan maju bersama dengan ibu-ibu lainnya dalam Kelas Pelatihan Kompos RWB Saab Shares Lolozasai.

Kisah Perjuangan Hidup Ibu Oneria

Ia menerima mujizat dalam hidupnya sewaktu ia ditinggal suami dan menikah dengan perempuan lain. Ia diberi jalan oleh Yang Mahabaik dalam membesarkan dan menyekolahkan 5 orang anaknya. Bahkan jauh sebelum kesuksesannya, ia harus melalui kepahitan yang berat, nyaris bunuh diri hingga terlunta-lunta selama dua minggu di jalan.

Setelah melewati ujian hidup dan menyadari pentingnya jenjang pendidikan yang tinggi, ia berjuang untuk menyekolahkan kelima anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. Atas perjuangan dan pengorbanannya, tahun ini salah seorang anaknya telah menamatkan Strata 1 bidang gizi, satu orang sedang kuliah Jurusan Kesehatan Masyarakat, satu orang menamatkan SMA, dan 2 orang lainnya sedang sekolah di SMA dan SMK.

Berkat sikap dan ketulusan menjalani hidup, ia boleh bersyukur berada ditempat yang tepat dalam Komunitas RWB Saab Shares yang menjadi komunitas dalam mendukung kapasitas dirinya menggendong beban yang tidak ringan.

Pesan Terhadap Ibu-Ibu Binaan Saab Shares

Setelah melalui perjalanan hidup yang tidak mudah dan berhasil mencapai kesuksesan tersebut, ia berpesan kepada ibu-ibu lainnya jangan mudah puas, terus belajar dan jalani hidup dengan ikhlas maka Sang Khalik akan membukakan jalan.

Selain itu, ia juga berpesan agar para ibu peserta untuk tidak mudah menyerah kalau diberikan beban kehidupan, terus tingkatkan kemampuan kita melalui Kelas RWB, maka selalu saja ada kejutan-kejutan baik yang menyertai langkah hidup kita. Termasuk kejutan yang besar tahun ini kalau dirinya boleh menamatkan Paket A melalui bimbingan salah satu PKBM di Gunungsitoli. Sungguh luar biasa kasih Tuhan, ungkapnya.

Referensi:

Maulana, A.H. Ed: Setiawan, S.R.D (2020). Kenapa tanaman harus diberi pupuk? ini penjelasannya. Kompas. Retrieved from : https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/23/172903076/kenapa-tanaman-harus-diberi-pupuk-ini-penjelasannya?page=all

BERITA DAN MEDIA